dear diary :)

woa~ finally i made my first blog!! yay! hahaha. ^^
well, this isn't an interesting blog one. so for you who find my blog, just leave it, okay? :D
but if you persist to read it, that's fine. i hope you enjoy my blog, hehe. ;)

Wednesday, September 7, 2011

Apa yang Salah? :(



 These recent days, when I was at home, I didn’t feel happy at all.


Ini sangat mengesalkan sekaligus menyedihkan, kenapa? Karena baru seminggu yang lalu lebaran, tapi gue cuma bisa merasakan kebahagiaan lebaran sekitar 3 hari doang.

Sejujurnya beberapa tahun terakhir ini, gue tidak menjalankan prosesi sungkem saat lebaran dengan hikmat. Karena gue pikir, buat apa melakukan ini kalau toh akan tetap diulangin lagi. Toh nanti juga bokap gue akan sering marah-marah lagi, toh nanti juga kakak gue akan bertingkah supermengesalkan lagi. Dan pikiran gue bener-bener TERBUKTI kan sekarang. Belum juga seminggu lebaran, beberapa hari yang lalu gue udah nangis gara-gara dimarahin berlebihan. Gue cengeng? Agak sih, tapi alasan marah-marahnya tuh sepele, cuma gara-gara gue lupa menggeser tombol rice cooker jadi “cook” waktu disuruh masak nasi. Terus gue ga ngapa-ngapain, dibilang mengganggu sama kakak gue. Bener-bener ga ngertiiiii!!

Apa sih yang salah? Kenapa gue jadi ga betah di rumah? Kenapa gue jadi kayak anak manja yang suka mengeluh gini?

Gue mau banget bisa menuliskan kata-kata I LOVE MY FAMILY di blog gue dengan perasaan haru dan bahagia, tapi gue yang sekarang entah kenapa tidak merasa sesayang itu.


Wait!


Gue rasa ada yang salah.

Seorang anak harusnya tetap mencintai orangtuanya walaupun ia sering dimarahi. Tapi kenapa kalau gue inget bokap gue, yang ada cuma amarah dan keegoisan untuk tidak menyapa?

Seorang manusia harusnya tetap menyayangi saudara kandungnya walau pun mereka sering bertengkar. Tapi kenapa kalau gue inget kakak gue, yang ada cuma kebencian dan keinginan agar dia cepat-cepat menikah dan meninggalkan rumah ini.

Ini bener-bener ada yang ga beres.


I want to have lovely family that completely love me.

My friends have it. Why don’t I?

. . .







Yesterday, I realized something.

Mungkin jawabannya SYUKUR.

Ya.

Mungkin akhir-akhir ini gue terlalu banyak mengeluh dan menuntut tanpa mensyukuri apa yang sesungguhnya gue punya.

Gue punya abi yang baik karena beliau selalu peduli sama keluarganya walau pun keseringan marah-marah.

Gue punya ummi yang sangat sabar karena beliau selalu memaafkan semua kesalahan gue walau pun gue belum minta maaf dan memperbaiki sikap.

Gue punya kakak yang sering membantu walau pun dia selalu bilang “gue nyesel udah bantu lo, pokoknya ini yang terakhir, liat aja!” di saat dia marah.

Gue juga punya adik yang lucu dan menyenangkan walau pun dia suka nonjok kalau lagi marah, haha.

Well, ternyata gue punya banyak hal yang jika disyukuri akan membuat gue bahagia dan betah di rumah ini. :D


Permasalahannya adalah, bagaimana caranya gue inget untuk terus bersyukur sekali pun di saat gue emosi?

Jawabannya sepertinya adalah SABAR.

Ya, sabar itu selaras dengan syukur. Itulah yang pernah dikatakan salah satu senior gue di SMP, SMA, dan mabit. (ini satu orang lho, hahaha :p)



Ya Allah, maafkan aku yang telah kufur dari nikmatmu, dan terima kasih atas segala nikmat dan rezeki yang Kau berikan. Alhamdulillah. :)

“Fabiayyi ala i rabbikuma tukadziban."
“Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
QS Ar-Rahman

Tuesday, May 17, 2011

Don't Waste Your Food

Mungkin kalimat itu memang terdengar biasa, dan semua orang juga tau kalau membuang-buang makanan itu bukan perbuatan yang baik. Tapi hari Kamis kemarin, tepatnya tanggal 12 Mei 2011, gue mendapat "pukulan" keras dari beberapa anak kecil. Ya, dan karena kejadian ini, gue akan selalu mengingat untuk tidak membuang-buang makanan sesedikit apa pun.

Jadi hari itu, setelah selesai kuliah jam 15.15 WIB, gue berencana ke UI Depok untuk melakukan wawancara oprec OIM UI 2011. Saat gue bergegas meninggalkan ruangan kuliah, salah satu teman gue memanggil gue dan menyerahkan dua bungkus nasi sisa jualan danus tadi pagi. Dia bilang itu buat gue karena dia ga mau membawa pulang nasi itu kembali ke rumah. Ketika gue melihat ke arah nasi tersebut, gue sama sekali tidak ada selera untuk memakannya, dan gue yakin temen-temen gue yang lain juga demikian walau pun dikasih gratis. Isinya memang tidak terlalu sedikit; ada nasi putih, telur balado, mie goreng, dan opor tahu yang dipisah. Tapi mungkin karena makanan itu sudah dari pagi jadi tidak terlalu menggugah selera, walau pun isinya belum basi. Gue menyarankan teman gue untuk memberikannya kepada para pengemis yang biasa berada di sepanjang jembatan penyebrangan, karena kebetulan teman gue mau naik trans jadi lewat situ. Tapi dia menolak karena alasan malu -_-", dan akhirnya gue yang membawa nasi itu untuk diberikan ke pengemis yang mungkin gue temui di stasiun.

Di stasiun cikini, gue pikir gue akan ketemu beberapa pengemis, tapi ternyata TIDAK ada sama sekali. Wow, mungkin sekarang pengemis emang ga boleh ada di stasiun lagi ya? Entahlah. Akhirnya dua bungkus nasi itu pun ikut sama gue sampai ke depok (baca: ikut desak-desakan di kereta ekonomi yang penuh banget -_-). Sesampainya di stasiun UI Depok, gue juga tidak menemukan pengemis sama sekali. Mungkin emang udah ga boleh ada pengemis ya. Keadaan gue saat itu adalah lelah dan bete karena perjalanan yang tidak terlalu menyenangkan. Gue juga udah telat ke FIB untuk wawancara. Dan gue males nenteng-nenteng plastik berisi dua nasi tersebut yang ga jelas akan gue apakan. Mulai frustasi, gue pun berniat membuang nasi itu. 'Toh ga ada yang mau makan', pikir gue saat itu.

Saat gue berniat mencari tempat sampah untuk membuang nasi tersebut, gue ketemu salah satu senior mabit. Setelah gue cerita tentang kisah kehidupan dua bungkus nasi tersebut (okay, lebay, haha), senior gue menyarankan untuk memberikan nasi tersebut ke anak-anak kecil penjual koran yang suka bermain di depan stasiun UI. Gue pun setuju dan langsung berjalan keluar stasiun mencari anak-anak tersebut. Tepat di depan gerbang stasiun, ada sekelompok anak kecil yang tengah bermain, ada dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Awalnya gue ragu akan bagaimana cara gue memberi nasi itu, dan ditambah lagi saat itu keadaannya cukup ramai karena ini adalah jam pulang mahasiswa. Okay, sekarang gue ngerti apa yang dimaksud dengan "malu" oleh temen gue tadi -_-".

Setelah memberanikan diri beberapa detik, gue pun memanggil sambil mendekati salah satu anak laki-laki yang terdekat. Dan gue memberikan bungkusan nasi tersebut sambil berkata, "Dik, ini ada nasi, dibagi ya sama teman-temannya.", tentu saja tidak ketinggalan senyum termanis gue di saat badan lusuh dan letih seperti saat itu, hahaha. Anak itu mengucapkan kata terima kasih secara sekilas dan langsung melihat isi kantong plastik tersebut. Kemudian reaksi dia berikutnya entah mengapa membuat gue terkejut, dia berteriak kegirangan dan langsung memanggil kedua temannya. Kejadian berikutnya adalah gue berdiri terpaku menyaksikan mereka bertiga berebut dua nasi bungkus yang tadi mau gue BUANG.

Ya, sangat memalukan ketika gue inget kalau tadi gue sempet berniat untuk membuang nasi tersebut. Padahal nasi tersebut beberapa menit kemudian sudah membuat ketiga anak itu kenyang dan tertawa bahagia. Gue tersadar kalau selama ini gue suka nunda-nunda makan sampai makanannya basi dan ga bisa dimakan lagi, dan walau pun jarang tapi gue pernah membuang makanan cuma gara-gara gue udah kenyang atau gue ga suka sama makanannya. Sementara itu banyak orang-orang di luar yang jarang makan telur, ikan, atau makanan lain yang gue kadang-kadang bosen makannya. Gue juga jadi inget bokap gue dari gue kecil sering banget bilang kalau gue harus memakan makanan yang gue ambil dan ga boleh bersisa, apalagi tiap ke tempat makanan yang prasmanan.

Gue sangat bersyukur bertemu ketiga anak itu karena mereka telah mengingatkan gue akan betapa pentingnya untuk tidak membuang-buang makanan. Gue juga sangat bersyukur ketemu senior mabit gue karena beliau sudah menyarankan untuk memberikan nasi yang sudah mau gue buang ke anak-anak di depan stasiun. Terakhir, gue juga sangat bersyukur diberikan nasi bungkus ini oleh temen gue di kampus karena lewat dialah Allah SWT menitipkan ilmu yang sangat bermanfaat buat gue. Alhamdulillah. :) Dan gue harap orang-orang yang baca blog gue juga bisa memanfaatkan tulisan ini. Sejak saat itu, gue berjanji (benar-benar berjanji) untuk tidak membuang makanan gue lagi. :)

Anyway, gue merasa bahagia setelah itu. Lelah dan bete gue pun menguap begitu saja, dan gue menjalani wawancara dengan cukup sukses (menurut gue, haha). Entah perasaan bahagia seperti apa karena gue belum pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya, pokoknya bahagia deh setelah melihat tawa anak-anak itu, hehe. :D

Tuesday, May 3, 2011

It's Time to Make a Change

Beberapa hari yang lalu, gue sempet blogwalking beberapa blog temen gue. Dan gue sadar kalau betapa banyak orang-orang keren yang ada di sekitar gue, and i was kind of envy actually. 
Seperti kebanyakan blog, blog-blog kemarin yang gue baca juga bercerita tentang kehidupan sehari-hari mereka. Tapi yang menarik adalah, bagaimana mereka dapat menuliskan kejadian-kejadian kecil di hidup mereka, yang bila dilihat sekilas merupakan kejadian yang biasa saja, sedemikian rupa sehingga menjadi menarik untuk dibaca karena sarat akan makna kehidupan. kalimat ini berat juga ya, hahaha.
Honestly, gue sangat ingin bisa seperti itu. I know I'm not so cool or funny or creative, I know I'm just an ordinary girl. But I always give my best in any step I take.
Hal yang paling penting yang gue dapatkan dari blogwalking kemarin adalah, akan ada hikmah di setiap kejadian di dalam hidup kita, tinggal bagaimana kita harus peka terhadap lingkungan kita agar kita dapat mengambil hikmah tersebut. :)
Jadi mulai sekarang, gue akan berusaha semaksimal mungkin supaya kehidupan gue bisa menjadi lebih bermakna dan berwarna, hehe. Yosh, ganbatte me and you all~!! >.< hahaha. :D

Saturday, April 30, 2011

Happy New Year 2011!!! ^^"

"selamat tahun baru 2011!! XD"

gue baru sadar terakhir kali gue ngepost di sini adalah oktober 2010 dan sekarang udah april 2011, wakakakak. -___-"

yak, beberapa bulan terakhir ini kegiatan gue disibukkan dengan kuliah, ketemu *ehm* dia, dan ngajar privat. gue seneng karena akademis gue di kampus sepertinya meningkat *amin* dari semester 1, haha. yaa semoga hasilnya nanti bagus dan sesuai harapan, amiiiin. >.< terus sekarang gue juga seneng gara2 gue ikut berbagai kepanitiaan di kampus. ini list-nya :
1. staf acara Seruni (Seminar Rutin Kedokteran Gigi) 1 *sudah diselenggarakan*
2. staf perlap Open House FKG UI
3. staf danus GSB (Gigi Sahabat Bumi)
4. staf danus DSM (Dentistry Scientific Meeting)

sebenernya gue kemarin baru dikasih tau kalau gue jadi panitia juga di acara muslim gathering, proker BPI yang kerjasama dengan UKHIS, tapi gue lupa jadi staf apa gara2 nama bidangnya tidak familiar. hahaha. lalu beberapa hari yang lalu, gue ketemu kak alia (senior di fkg), dan terjadilah percakapan di bawah ini :
kak alia : "risna kemarin daftar pelatihan tari kan?"
me : "eh, eee.. iya kak" (lagi ga fokus)
kak alia : "yaudah sekarang kita mulai latihan tari baru di 402, dateng yaa. :)"
me : "oh gitu ya. ee.. iya kak, nanti saya ke sana"
setelah kak alia pergi, gue baru sadar kalau gue masih harus jualan barang dagangan danus GSB dan ngurusin alat2 buat praktikum besok. alhasil, gue ga bisa ikut hari itu. T.T

dan ternyata masih ada lagi ...
mabit intensif 2011 akan dimulai. itu berarti nambah lagi kegiatan mengajar gue karena gue juga ngajar privat tiga kali seminggu. wow! -_-"

anyway, gue sangat senang dengan semua kegiatan yang sedang gue jalani saat ini, dan gue rasa itu yang penting kan? :D yaa, semoga gue bisa membagi waktu dengan baik sehingga bisa maksimal di semua kegiatan. amin. :)

*oh iya, dan semoga ke depannya gue lebih sering mengurus blog ini, hahaha. :p